Obsession or Really Love

Pernah enggak sih mencintai seseorang karna obsesi? Yah! Saya pernah, ketika masa sekolah dulu. Ketika saya melihat teman-teman yang lain memiliki orang yang terkasih didekat mereka. Sebagai seorang manusia normal wajar untuk iri meskipun iri hati itu sangat tercela. Saya mencoba mengungkapan cinta yang hanya pura-pura itu. Cinta yang hanya diucapkan mulut tapi tidak dengan hati. Apa sih seorang siswa kuno berbicara cinta yang belum pantas pada masanya!

Ketika saya mulai mencari cinta itu (at that time) saya hanya mencari-cari siapakah wanita yang bisa saya cintai. tapi semua itu tidak dengan hati. apabila saya sudah sangat dekat. semua berubah menjadi sahabat!. ketika saya lebih dekat dengan mereka saya malah membencinya. itu karena mereka hidup dengan kemunafikan! kalau tidak suka bilang saja! toh semua akan berjalan seperti semula! is it true!! mereka hanya mencoba mencari kata-kata yang dapat diterima oleh pikiran tidak dengan logika! (Hey girls that one think you doesn't know about male. male works by his logic).

Ketika cinta itu berlabuh kepada seorang wanita namanya Dianita Kusumawardani. Maaf y ta! saya hanya bisa mempertahankannya untuk dua bulan saja. Saya benci LDR! maaf telah mengecewakanmu! dia pernah saya dekati ketika masa sekolah atas dulu tapi tidak saya lanjutkan karena saya terlalu sibuk dengan rutinitas ketika itu. Ujian Nasional, kursus, tugas, dan berorganisasi. Ketika saya dengan cepatnya mendapatkan Dianita dia pergi dengan cepat pula. kita harus berpisah dengan jarak!!

College Life? siapa yang tidak tergoda berada di asrama yang terdapat pria dan wanita dalam satu asrama yang terpisahkan hanya dengan pagar besi yang sekarang pun sudah koyak. Teman disana-sini berpojokan-pojokan entah apa yang mereka bicarakan! setiap kali bertemu. Di kampus, Resto, Dorm, bahkan tidak sedikit dari mereka yang berada di kamar!! huh!! Iri? hmm. sekarang saya sudah bisa berfikir sedikit lebih dewasa. (saya mengakui masih memiliki sifat kekanakan dalam diri saya).

Belajar tentang Obsesi dan Cinta. itu terinspirasi dari teman saya Adinda Annisa. teman ketika saya Sekolah Atas dia memberikan gambaran tentang konsep cinta atau hanya obsesi belaka. Masalah cinta yang terakhir saya alami. saya mengakui saya tidak benar-benar mencintainya. bukan karena saya ditolak karena kita sudah berteman sejak lama. tetapi saya belum bisa sepenuhnya menerima sifatnya (am I wrong? Yes, I think) dan itu terdapat obsesi-obsesi sampah itu. hasilnya? semua berantakan termasuk persahabatan saya. meskipun kita berdua mencoba untuk tidak membahas masalah itu. semua sudah berubah! itu memang sudah pernah dibicarakan sebelumnya oleh kami berdua dan saya sudah tahu benar resiko yang akan saya dapat! Sekarang saya hanya berharap akan datang seorang pangeran berkuda untuk sahabat saya! Amin.

Mencoba lebih dekat terhadap wanita itu agak rumit bukan untuk urusan bisnis atau pertemanan tapi cinta! (ohh!!) . Saya sekarang mencoba untuk lebih mengenal seseorang wanita. Saya suka bentuk parasnya yang cantik itu. Sikapnya? belum tahu benar. Wataknya pun demikian. Cerdasnya? yahh saya tahu itu. GPAnya 3.9 untuk ukuran anak baru! wow amazing! dia gemar membaca dan menulis blog! saya harap dia suka menonton! hehe .. tapi semua itu saya lakukan harus dengan hati-hati. apabila Tuhan memberikan kesempatan untuk mengenal dirinya lebih dekat. saya harus tidak terpancing emosi cinta itu. pelan! make sure! and do it! hehe. saya tidak mau kecerobohan itu berulangkali terulang-ulang. Now, Saya harus berkenalan dulu pastinya! agar semuanya berjalan mulus. Membenahi behavior saya yang cukup berantakan. dan memulai untuk mendekatinya.

WISH ME LUCK YAHH!!!