12/26/2010
Love Analysis of #AFA
12/25/2010
The Dreamaters
Sebuah Kehendak
12/09/2010
59:59:59
Waktu adalah sesuatu yang sangat penting dalam hidup ini. Bagaimana kamu menghargai waktu sama seperti kamu menghargai dirimu sendiri. Waktu berjalan tidak menggu perintah dan tidak akan menunggu kamu ketika kamu sudah siap atau tidak. Waktu akan terus berjalan tidak menentu kapan dia akan berhenti. Seperti kamu mendengarkan musik ketika mengetahui lagu itu akan segera mencapai titik hentinya kamu bisa bersiap untuk melihat atau memilih pilihan lagu di dalam playlist yang akan kamu putar. Bagaimana bila kamu tidak pernah mengetahui lagu itu akan berakhir? Itu seperti hidup. Kamu akan mencemaskan semua ini ketika kamu tidak akan pernah tahu kapan titik henti dari hidup. Atau kamu bisa bersiap-siap untuk menghadapi titik henti ini. Apakah kamu menyukai apabila lagu itu dimulai dari titik henti ke titik nol? Pasti ya! Meskipun kebanyakan bilang tidak. Yang kamu rasakan adalah kamu mengetahui kapan sebenarnya kamu bisa berhenti yaitu pada titik nol. Persiapkan lah dirimu untuk menghadapi titik nol. Tidak ada yang pernah tahu kapan titik nol akan datang pada diri mereka sendiri. Entah sebentar lagi atau masih bertahun-tahun lagi lamanya. Nikmati saja lagu dan lirik yang dimainkan playlist-mu suka atau pun tidak suka dia pasti akan terhenti dan melanjutkan dengan lagu yang (mungkin) kamu sukai.
Berlari Untuk Hidup
Berlari adalah bagian dari hidup. Tapi pernahkah kamu menyerupai berlari sebagai suatu kehidupan. Berlari itu adalah hidup. Ketika kamu sedang berlari kamu akan melihat banyak orang yg berlari pula, ada yang setengah lambat, berjalan karena sudah tidak kuat berlari, dan ada pula yang berlari dengan cepat dan berambisius padahal track-nya tidak ada yang pernah tahu kapan harus berhenti. Di sepanjang jalan kamu akan menemukan daerah atau tempat yang baru meskipun kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan di sana tapi kamu harus tetap berlari. Disana kamu dituntut untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru yang licin, berbatu, lurus, berkelok, ataupun basah dan berlumpur. Dalam berlari kamu akan sering menemukan dua atau lebih anak jalan dan kamu meragukan satu dengan yang lainnya, karena kamu belum pernah sekalipun melewati jalan mana pun. Melewati jalan ini kamu tidak pernah tahu kemanakah tujuan dari jalan ini begitu pula jalan yang lain. Apakah jalan ini buntu atau ternyata ada jurang didepan sana. Petujuk jalan bukan hal yang bisa menjadi pertimbangan penting dalam kasus ini yang terpenting adalah keyakinan dalam hati. Bagaimana kamu bisa melewati jalan ini meskipun banyak rintangan disana. Itu adalah seni dalam berlari. Ketika kamu berlari jangan sering kali melihat kebelakang biarkan jalan yang kamu lalui itu menjadi penyemangat mu saja. Itu akan memperlambat larimu ketika kamu melakukan keduanya secara bersamaan menoleh kebelakang sambil berlari menuju depan. Berlari dan terus berlari untuk mendapat sesuatu yang berharga dari hidup ini. Tapi ketika kamu berlari terlalu jauh apakah kamu sadar apa tujuan sebenarnya dari kamu berlari?